Temukan mengapa beberapa game kompetitif menemui kegagalan di tengah pasar yang sengit. Dari Nine to Five hingga Hyper Scape.
Pasar Game Kompetitif saat ini sangatlah beragam, dengan game-game besar seperti Fortnite, Counter-Strike 2, dan League of Legends mendominasi perhatian sebagian besar pemain. Akibatnya, game-game kompetitif baru sering kali gagal menarik perhatian dan akhirnya harus dihentikan.
Mengenal Beberapa Game Kompetitif
Dalam beberapa tahun terakhir, cukup banyak game kompetitif yang “dieksekusi mati.” Berikut adalah tujuh di antaranya yang menarik untuk disimak.
- Nine to Five
Nine to Five adalah game first-person shooter (FPS) multiplayer 3v3v3 yang menekankan pada taktik dan kerja sama tim. Game Kompetitif ini resmi dimatikan pada November 2023 karena kurangnya pemain aktif. Konsep unik dan menarik yang diusung Nine to Five ternyata tidak cukup untuk menahan gempuran dari game FPS populer lainnya. Akibatnya, game ini gagal menarik perhatian yang cukup banyak untuk mempertahankan operasionalnya.
- LawBreakers
LawBreakers adalah game multiplayer FPS yang dikembangkan oleh Boss Key Productions dan dirilis pada tahun 2017. Sayangnya, LawBreakers tidak berhasil menarik perhatian yang cukup dari pemain dan gagal membangun basis pemain yang besar. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan komersial game ini termasuk pemasaran yang kurang efektif, persaingan dari game serupa lainnya, dan beberapa masalah teknis.
- Battleborn
Battleborn adalah game yang menggabungkan elemen MOBA dengan first-person shooter. Game ini menawarkan mode cerita kooperatif dan mode multiplayer kompetitif. Meskipun memiliki potensi besar, Battleborn gagal menarik perhatian pemain yang cukup karena beberapa alasan. Salah satu faktor utamanya adalah persaingan ketat dengan game serupa seperti Overwatch, yang dirilis pada waktu yang hampir bersamaan.
- Bleeding Edge
Bleeding Edge, sebuah Game Kompetitif pertarungan tim online multiplayer 4v4, merupakan proyek dari Ninja Theory dan diterbitkan oleh Xbox Game Studios. Meskipun game ini menerima ulasan yang relatif positif, Bleeding Edge terpaksa ditutup pada Januari 2021 karena kurangnya basis pemain yang aktif. Kompetisi sengit dalam genre game pertarungan tim dan kekurangan konten baru dapat diidentifikasi sebagai faktor utama yang menyebabkan kegagalannya menarik perhatian besar dari para gamer.
Meski Bleeding Edge menawarkan pengalaman bermain yang unik dengan karakter-karakter yang beragam dan mekanik pertarungan yang menarik, persaingan dari game-game serupa yang sudah mapan membuatnya kesulitan untuk bersaing. Selain itu, kurangnya penambahan konten baru yang cukup signifikan juga membuat pemain kehilangan minat seiring berjalannya waktu.
Pada akhirnya, kegagalan Bleeding Edge menunjukkan bahwa di tengah pasar yang kompetitif, sebuah game harus mampu tidak hanya menarik perhatian pemain pada awalnya tetapi juga terus berkembang dan memberikan konten yang memadai untuk mempertahankan basis pemain yang aktif. Meski demikian, pengalaman yang diperoleh dari pengembangan dan penerimaan terhadap Bleeding Edge dapat menjadi pembelajaran berharga bagi industri game dalam menghadapi tantangan yang serupa di masa depan.
- Spellbreak
Spellbreak menawarkan sesuatu yang berbeda di genre battle royale dengan mengganti senjata api dengan sihir elemental. Pemain bisa menggabungkan berbagai jenis sihir untuk menciptakan kombo serangan yang spektakuler. Meski menghadirkan inovasi yang menarik, game ini harus ditutup pada awal tahun 2023. Salah satu alasan utama adalah ketidakmampuan Spellbreak untuk terus menawarkan konten baru yang segar, berbeda dengan kompetitornya yang lain yang terus melakukan inovasi dan update.
- Hyper Scape
Hyper Scape adalah Game Kompetitif battle royale gratis yang dikembangkan oleh Ubisoft dengan latar perkotaan futuristik. Game ini dihentikan pada April 2022 karena beberapa alasan, termasuk basis pemain yang terus menurun, kurangnya perbedaan dari game battle royale lainnya, dan update konten yang tidak konsisten. Meski berusaha menawarkan sesuatu yang baru dengan konsep futuristiknya, Hyper Scape gagal mempertahankan minat pemain dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Pasar Game Kompetitif memang sangat dinamis dan penuh tantangan. Hanya game yang mampu terus menarik perhatian pemain dengan konten yang inovatif dan update yang konsisten yang bisa bertahan. Game-game seperti Fortnite dan League of Legends tidak hanya memiliki basis pemain yang besar, tetapi juga terus menawarkan konten baru yang membuat pemainnya tetap setia. Sedangkan game-game di atas, meski memiliki konsep dan gameplay yang menarik, tidak mampu memenuhi ekspektasi pasar yang semakin tinggi.